CILACAP – Perolehan hasil tangkap nelayan Cilacap pada tahun 2019 dinilai tidak memenuhi target dari Koperasi Usaha Desa KUD Minosaroyo. Yakni dari jumlah yang ditargetkan mencapai 90 miliar, hanya mampu terealisasikan sekitar 78 miliar rupiah. Sejumlah faktor disinyalir menjadi penyebab dari menurunnya hasil tangkap nelayan Cilacap. Diantaranya kondisi cuaca ekstrem maupun pola penjualan hasil tangkap, yang dituding masih banyak diperjualbelikan diluar TPI.
Ketua bidang usaha 3 KUD Minosaroyo – Paijan Selasa (14/01) mengatakan, cuaca ekstrem berupa badai yang berada ditengah perairan laut Cilacap, cukup berdampak pada hasil tangkap nelayan. Bahkan komoditas unggulan seperti Layur hingga udang jerbung susah didapatkan oleh nelayan.
Terkait perdagangan ikan, lanjut Paijan , selama ini terdapat beberapa kebijakan atau keluwesan . Kendati demikian kondisi tersebut justru seringkali disalahgunakan, yakni dengan maraknya praktek jual beli hasil tangkap nelayan kepada pengepul atau diluar TPI. Diyakini pola perdagangan tersebut dilatarbelakangi oleh pengepul yang selama ini dinilai seringkali memberikan jaminan berupa bantuan biaya maupun sarpras nelayan untuk melaut.”Padahal dengan menjual hasil tangkap kepada pengepul bisa saja menyebabkan adanya kebocoran dari pedataan perolehan ikan,” katanya.
Paijan menambahkan, KUD Minosaroyo akan segera melakukan sejumlah upaya untuk menangani persoalan tersebut , salah satunya dengan mensosialisasikan berbagai program kerjanya yang dinilai mampu bermanfaat untuk nelayan Cilacap.(Rin/Gurh).
[pvcp_1]