Profil Kondisi Geografis
Kabupaten Cilacap
Kabupaten Cilacap merupakan daerah terluas di Jawa Tengah, dengan batas wilayah sebelah selatan Samudra Indonesia, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar Propinsi Jawa Barat.
- Kondisi Geografis Daerah
- Bidang Perdagangan
- Bidang Perikanan
- Bidang Kehutanan dan Perkebunan
- Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
Terletak diantara 10804-300 – 1090300300 garis Bujur Timur dan 70300 – 70450200 garis Lintang Selatan, mempunyai luas wilayah 225.360,840 Ha, yang terbagi menjadi 24 Kecamatan 269 desa dan 15 Kelurahan. Wilayah tertinggi adalah Kecamatan Dayeuhluhur dengan ketinggian 198 M dari permukaan laut dan wilayah terendah adalah Kecamatan Cilacap Tengah dengan ketinggian 6 M dari permukaan laut. Jarak terjauh dari barat ke timur 152 km dari Kecamatan Dayeuhluhur ke Kecamatan Nusawungu dan dari utara ke selatan sepanjang 35 km yaitu dari Kecamatan Cilacap Selatan ke Kecamatan Sampang.
Gambaran Umum Demografis
NO | KECAMATAN | LAKI-LAKI | PEREMPUAN | JUMLAH |
---|---|---|---|---|
1 | ADIPALA | 42560 | 40796 | 83356 |
2 | BANTARSARI | 39897 | 38408 | 78305 |
3 | BINANGUN | 30669 | 30332 | 61001 |
4 | CILACAP SELATAN | 41145 | 40070 | 81215 |
5 | CILACAP TENGAH | 42091 | 40805 | 82898 |
6 | CILACAP UTARA | 38839 | 37373 | 76212 |
7 | CIMANGGU | 51383 | 50739 | 102122 |
8 | CIPARI | 31688 | 31370 | 63058 |
9 | DAYEUHLUHUR | 24970 | 25249 | 50219 |
10 | GANDRUNGMANGU | 52921 | 51458 | 104379 |
11 | JERUKLEGI | 41010 | 39659 | 80669 |
12 | KAMPUNG LAUT | 8255 | 7648 | 15903 |
13 | KARANG PUCUNG | 43096 | 42345 | 85441 |
14 | KAWUNGANTEN | 40848 | 39370 | 80218 |
15 | KEDUNGREJA | 44725 | 42619 | 87501 |
16 | KESUGIHAN | 64877 | 62858 | 127735 |
17 | KROYA | 55507 | 54053 | 109560 |
18 | MAJENANG | 63826 | 62628 | 126454 |
19 | MAOS | 23168 | 23100 | 46268 |
20 | NUSAWUNGU | 38099 | 37305 | 75404 |
21 | PATIMUAN | 22875 | 22113 | 44989 |
22 | SAMPANG | 20670 | 20125 | 40795 |
23 | SIDAREJA | 28626 | 28561 | 57201 |
24 | WANAREJA | 49782 | 49555 | 99337 |
TOTAL | 941. 527 | 918539 | 1.860. 240 |
Daftar P4B menurut jenis kelamin periode tahun 2008
Sarana Perdagangan yang tersedia antara lain :
– Pasar modern / Super market : 2 buah
– Mini market / swalayan : 12 buah
– Pasar tradisional / umum : 85 buah
– Pasar ikan dan hewan : 5 buah
– TPI Propinsi dan Kabupaten : 11 buah
– Pertokoan / Ruko : 965 unit
Peluang investasi :
Kabupaten Cilacap memiliki wilayah terluas di Jawa Tengah dengan didukung adanya industri/perusahaan besar yang cukup banyak sehingga terbuka peluang berdirinya pusat petokoan, pasar swalayan, supermarket, perumahan, transportasi dan berbagai bidang jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Produksi ikan laut per tahun 15.153,2 ton yang diperoleh dari 7 (tujuh) Tempat Pelelangan Ikan/TPI, namun sebagian besar melalui TPI Pelabuhan Perikanan Nusantara Cilacap dan kapasitas Dermaga 250 Kapal. Kegiatan Ekspor-impor lewat pelabuhan laut Tanjung Intanyang sudah dilakukan adalah impor sapi, bongkar muat pupuk Sriwijaya dan Ekspor-impor Minyak bumi.
PERIKANAN LAUT
– Luas sebaran penangkapan 5.200 km2
– Jumlah Nelayan Laut 33.000 orang
– Armada Penangkapan 4.538 buah
Terdiri dari :
Perahu tanpa motor 649 buah
Mator Tempel 1.139 buah
Kapal Motor 2.639 buah
Kapal Long Line 115 buah
Jumlah alat penangkapan 107.523 unit
SARANA PENDUKUNG :
– Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap dengan kapasitas 250 kapal
– Dermaga 7 unit
– TPI Propinsi / Kabupaten 11 buah
– Depot BBM 2 buah
– Galangan Kapal 4 buah
– Pabrik es kapasitas 236 ton 5 unit
– Cold storage kapasitas 75 ton 3 unit
Sistem penangkapan ikan oleh nelayan Cilacap belum ada yang mencapai lepas
panti ZEEI. Oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas/alat tangkap ikan yang digunakan
untuk mencapai Zone tersebtu, baik armada kapalnya maupun alat deteksi
ikan / alat penginderaan ikan jarak jauh
Disamping itu juga akan segera dibangun Pasar Ikan Higienis dilokasi dekat Pantai.
Peluang Investasi yang ada yaitu :
– Pembangunan TPI terpadu di Jetis dengan nilai investasi 125 Milyar dengan
sistem BOT (telah terhitung Fs nya) karena Pelabuhan yang ada belum dapat
menampung kapal dengan ukuran 100 GT.
– Pendirian docking kapal terutama bagi kapal 100 GT
– Usaha armada long line.
PERIKANAN DARAT
– Jumlah Nelayan Perairan Umum : 9.000 orang
– Potensi Lahan Tambak : 12.000 ha
– Potensi Budidaya ikan air tawar : 2.500 ha
– Lokasi Budidaya ikan air tawar hampir di seluruh Kecamatan se Kab. Cilacap.
– Pembenihan ikan :
a. BBI seluas 4,07 ha dgn produksi benih tahun 2003 sebanyak 1.785.000 ekor
b. Unit Pembenihan Rakyat (UPR) dgn produksi benih sebanyak 12.750.000 ekor.
– Kebutuhan benih per tahun diperkirakan sebanyak 19.900.000 ekor.
Peluang Investasi
– Usaha bandeng sebagai umpan untuk penyediaan kapal-kapal longline karena selama ini umpannya mengambil dari luar daerah.
– Usaha tempat pembenihan ikan air tawar, dan payau/hatchery.
BUDIDAYA RUMPUT LAUT
Lahan yang berpotensi untuk dikembangkan budidaya rumput laut seluas 13.050 Ha yang terletak di pantai sebelah utara Pulau Nusakambangan.
Peluang investasi budidaya rumput laut dengan pabrik pengolahannya.
BUDIDAYA IKAN KERAPU
Potensi luas areal yang dapat dikembangkan untuk budidaya ikan kerapu seluas 891 Ha yang terletak disebelah selatan Pulau Nusakambangan dengan menggunakan sistem keramba.
DATA POTENSI BIDANG KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
KABUPATEN CILACAP TAHUN 2009
I. Gambaran Umum
- Luas Hutan Negara di Kabupaten Cilacap adalah 54.669,80 Ha (terdiri dari Hutan Produksi 36.349,10 Ha, Hutan Produksi Terbatas 10.601,70 Ha, Hutan Lindung 6.386,20 Ha dan Suaka Alam 1.332,80 Ha).
- Luas Hutan Rakyat 22.743,08 Ha (tanaman jati, mahoni, albasia, dll)
- Total luas hutan di Kab. Cilacap (Hutan Negara + Hutan Rakyat) adalah 77.412,88 Ha.
- Luas Perkebunan Besar Swasta (PBS) dan Negara (PTPN IX) di Kabupaten Cilacap adalah 8.771,82 Ha yang ditanami dengan tanaman karet dan kako.
- Luas kebun rakyat adalah 33.825,45 Ha (Tanama kelapa, kare, kopi, cengkeh, pala, kakao, dll)
II. Potensi Pengembangan
1. Pengembangan albasia sebagai bahan baku industri kayu Luas tanaman
albasia yang ada 1.000 Ha. Luas potensi pengembangan 2.000 Ha.
Lokasi : Kecamatan Jeruklegi, Kesugihan, Kawunganten, Cilacap Tengah dan Binangun. Nilai investasi 4,5 Milyar.
2. Pengembangan karet rakyat.
Luas tanaman karet rakyat yang telah dikembangkan 1.823,90 Ha. Telah
tersedia 1 (satu) unit alat pengolah / pabrik karet (kapasitas 2,5 ton
brown crepe/hari) di Desa Ciwalen Kec. Dayeuhluhur bantuan INGUB.
Potensi pengembangan 5.000 Ha. Lokasi pengembangan di Kecamatan
Dayeuhluhur, Wanareja Majenang, Cipari dan Jeruklegi. potensi industri
yang dapat dikembangkan adalah industri sabutre, industri ban, dll. Nilai
investasi 40 Milyar.
3. Pengembangan kayu putih sebagai minyak atsiri.
Luas tanaman kayu putih yang telah dikemabngkan 200 Ha. Telah
tersedia 1 unit alat pengeolah di Kel. Kutawaru Kec. Cilacap Tengah
bantuan dari PT. HOLCIM. Potensi pengembangan 2.000 Ha. Lokasi
pengembangan di Kecamatan Patimuan, Cilacap Tengah dan
Kawunganten. Nilai investasi 4,5 Milyar.
4. Pengembangan jarak pagar dan nyamplung sebagai biofuel
Luas tanaman jarak pagar yang telah dikembangkan 371 Ha dan
nyamplung 350 Ha. Telah tersedia 1 (satu) unit alat pengolah biji jarak
pagar / nyamplung di Desa Krangmangu Kec. Kroya bantuan dari
DEPPRERINDAG RI. Potensi pengembangan 2.400 Ha. Lokasi
pengembangan di Kecamatan Kroya, Binangun, Nusawungu, Jeruklegi,
Sampang Maos dan Adipala. Nilai investasi 10 Milyar.
5. Pengembangan nilam
Luas tanaman nilam yang telah dikembangkan 750 Ha. Potensi
pengembangan 750 Ha. Lokasi pengembangan di kecamtan Cimanggu,
Karangpucung, Sidareja, Cipari dan Jeruklegi. Nilai investasi 3 Milyar.
POTENSI BAHAN GALIAN
- Minyak dan Gas Bumi
Minyak dan gas bumi terdapat di Desa Cipari Kecamatan Dipari, telah dilakukan
eksplorasi terhadap cebakan yang dilaksanakan oleh LUNDIN BANYHUMAS BV.
dengan melakukan pemboran sumur uji sumur taruhan Jati I ) hingga kedalam
maksimal 15.000 ft dengan kesimpulan tidak ekonomis. - Batubara
Indikasi adanya potensi batubara terlihat dari adanya sisipan batu bara yang
terdapat di wilayah Kecamatan Dayeuhluhur. Hasil penyelidikan Pemerintah
Kabupaten Cilacap yang bekerjasama dengan CV. Multi Geosintek tahun 2003
yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa batubara yang ada merupakan
batubara muda( lignite) dengan nilai kalori <4.500 kcal/kg. Singkapan batubara
juga terdapat di Desa Cidadap Kec. Karangpucung dengan hasil analisa
proksimat PT Star Polaris pada Mei 2006, nilai kalori potensi batubara tersebut
berkisar 3724 sd 3890 cal/gr (adb). - Emas Terdapat di Desa Jambu Kecamatan Wanareja dan Desa Sadahayu
Kecamatan Majenang. Cadangan Emas ersebut pernah dieksplorasi oleh PT.
Gama Grahita dengan luas areal 2.000 hektar, kemudian dilakukan Eksplorasi
oleh PT. Multi Daya Sempama. Hasil Eksplorasi kandungan emas tersebut
antara 4 gr/ton sampai 7 gr/ton. Potensi tersebut
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. - Pasir Besi
Endapan Pasir Besi terebut sepanjang pesisir pantai Kabupaten Cilacap,
sebagian besar telah ditambang oleh PT. ANTAM Tbk, cadangan tersisa seluas
500 hektar lebih dengan MD 12.20 %, kandun gan Fe>53% terletak di Desa
Welahan Wetan Kecamatan Binangun hingga Desa Jetis Kecamatan
Nusawungu, cadangan tersisa 744.678,85 ton saat ini telah diusahakan oleh 4
pemegang Kuasa Pertambangan. - Bentonit
Terdapat di Kecamatan Karangpucung yang meliputi Desa Tayem, Desa
Sumber Sari, Desa Surian dengan luas maing – masing 1 hektar, 8 hektar dan
1 hektar. Hasil identifikasi cadangan Bentonit pada Desa Tayem yiatu :
Swelling Index 42-166 %, Bleaching Index 79-89 %, CaO 25%, MgO 1,33 –
5,55%, TiO2 0,22 -0,73%, Na2O<1,37%. Sejumlah cadangan ada pula di
Desa Pesanggrahan Kecamatan Kesugihan yang perlu penelitian lebih lanjut. - Trass
Terdapat di Kecamatan cimanggu yang meliputi Desa Cimanggu, Cigintung,
Bantar Panjang, Genteng, Sindanghayu, Tepungsari dengan jumlah c
cadangan keseluruhan 83.022.500 m3. Hasil analisa Trass daerah bantar
Panjang adalah Indeks Aktivitas 7 hari = 68,9%: Indeks Aktivitas 28 hari = 73
% dan Indeks Aktivitas 7 hari = 64,4 %. Indeks Aktivitas 28 hari = 74 %
untuk daerah Bantar Mangu dengan acuan CPI-SP-008. - Talk
Cadangan tersingkap terdapat di Kecamatan Karangpucung, belum dieksplorasi
secara detail. - Andesit
Cadangn Andesit atau yang biasa disebut batu gunung terdapat di beberapa
desa di Kecamatan Kesugihan (± 1.500.00m3, dengan tanah penutup /
Overburden (OB) rata – rata 0,5 – 2meter), Kecdamatan Jeruklegi yang
meliputi Desa Karang Kemiri (1.500.000 m3, OB 2-4 meter) Desa Ciwuni
(300.000 m3, OB 0,5 – 1 meter), juga erdapat di Kecamatan Majenang dan
Kecamatan Dayeuhluhur. - Gamping
Terdapat di PUlau Nusakambangan dengan jumlah cadangan berkisar
1.170.000.000 ton yang merupakan Gamping Terumbu yang saat ini sedang
ditambang oleh PT. Holcim.
Komposisi kimia gamping tersebut terdiri dari CaO>50%; MgO<1%. Sejumlah
cadangan Gamping terdapat di Desa Tayem Kecamatan Karangpucung dengan
komposisi CaO>50%: MgO<1%. Sejumlah cadang Gamping terdapat di Desa
Tayem Kecamatan Karangpucung dengan komposisi CaO>50%, MgO,1% dalam
bentuk lensa – lensa. - Pasir Sungai dan Pasir Batu (Sirtu)
Terdapat di sungai Serayu, Cijalu, Citanduy, Cibaganjing, Cebeet, dan
Cikawung, yang saat ini diusahakan oleh penambang rakyat. - Lempung
Tersebar di Kecamatan Jeruklegi (ditambang PT. Holcim) dan di beberap Desa
di Kecamatan Adipala dengan Kandungan SiO2 56,6 %, Al2O3 16,08%, Fe2O3
10,47%, Na2O 1,58%; K2O 1,58% dengan kandaungan mineral
monmorelonite, kwarsa dan albite. - Tanah Urug
Banyak terdapat di Kecamatan Adipala, Kecamatan Kesugihan, dan
Kecamatan Jeruklegi.