You are currently viewing Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 Digelar
Pembukaan Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 11 Kabupaten Cilacap oleh Pj Bupati Cilacap.

Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 Digelar

CILACAP – Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 11 Kabupaten Cilacap resmi digelar pada hari Sabtu (30/11/2024) di Pendopo Wijayakusuma Cakti Cilacap. Acara ini merupakan rangkaian akhir dari program pendidikan yang telah dijalani para calon guru penggerak selama enam bulan terakhir.

Dilaporkan oleh PIC Penjab PGP Cilacap BBGP Jawa Tengah, Dyah Kurniasari, Lokakarya 7 adalah Lokakarya panen hasil belajar untuk calon guru penggerak dalam memberikan atau menyosialisasikan program-program aksi nyata yang telah dilaksanakan selama 6 bulan dalam mengikuti pendidikan guru penggerak.

“Lokakarya 7 adalah lokakarya terakhir dari 6 bulan pelatihan yang telah diikuti oleh para calon guru penggerak sejak 13 Juni 2024. Lokakarya 7 dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 29 November 2024 di SMP N 5 Cilacap dan 30 November 2024 di Pendopo Wijayakusuma Cakti Cilacap. Pada Angkatan 11, terdapat 306 calon guru penggerak yang menjadi peserta pendidikan,” terangnya

Perwakilan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah Zaimatus Sa’ida menjelaskan bahwa Lokakarya 7 adalah bagian dari penilaian akhir bagi para CGP dalam program Pendidikan Guru Penggerak.

“GP diharapkan mampu menggerakkan komunitas. Jadi apa yang sudah didapatkan itu bukan untuk diri sendiri tetapi harus bermanfaat bagi komunitas minimal yang ada di sekolah. Menjadi pengajar praktik bagi rekan guru yang ada di sekolah, mendorong meningkatkan kepemimpinan murid di sekolah, membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi,” ujar Sa’ida.

Pada kesempatan yang sama, penjabat Bupati Cilacap, Mohamad Arief Irwanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan karakter adalah salah satu hal terpenting yang harus diterapkan oleh para guru. Ia berharap bahwa para guru penggerak dapat terus menjadi inspirasi bagi siswa dan mampu membawa dampak positif bagi dunia pendidikan di Kabupaten Cilacap.

“Tantangan kita adalah membentuk Indonesia Emas, dan peran guru penggerak sangat penting dalam mewujudkannya,” ungkap Bupati Arief.

Lokakarya 7 juga menampilkan bazar atau pameran di mana para calon guru penggerak memamerkan program-program hasil pembelajaran yang telah mereka terapkan di sekolah masing-masing. Tiga orang calon guru penggerak yang berhasil menunjukkan aksi nyata terbaik diberikan kesempatan untuk berbagi praktik baik mereka dalam acara tersebut.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Pj. Bupati Cilacap dengan pemukulan gong dan pemotongan pita, dilanjutkan dengan peninjauan oleh Pj. Bupati dan tamu undangan ke stand-stand pameran yang menampilkan berbagai inovasi pendidikan dari para CGP.

Program Pendidikan Guru Penggerak, yang diselenggarakan oleh BBGP Jawa Tengah, bertujuan untuk mencetak guru-guru yang dapat memimpin pembelajaran dan menggerakkan komunitas pendidikan di sekolah masing-masing.

Setelah mengikuti pelatihan selama enam bulan, para calon guru penggerak ini diharapkan dapat membawa perubahan positif di lingkungan sekolah mereka, baik dalam meningkatkan kualitas pengajaran maupun dalam mengembangkan program yang berdampak pada siswa.

Lokakarya 7 ini merupakan rangkaian terakhir dari pelatihan yang dimulai sejak Juni 2024 dan akan diakhiri dengan penutupan resmi oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI.

Keberhasilan pelaksanaan Lokakarya 7 ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi pengembangan pendidikan di Kabupaten Cilacap, khususnya dalam menciptakan pemimpin pembelajaran yang inovatif dan berkarakter. (my/kominfo)

Islamia A Sholihah

DISKOMINFO REPORTER TEAM