CILACAP – Pemerintah Kecamatan Maos berhasil mencatat penurunan angka stunting, meskipun belum signifikan. Data terbaru menunjukkan bahwa angka stunting yang semula mencapai 94 kasus telah berhasil diturunkan menjadi 75 kasus. Namun, upaya penurunan angka stunting ini masih memerlukan dorongan serius.
Camat Maos, Trias Handayani, mengungkapkan hasil tersebut dalam acara Edukasi Program Kancing Merah dan Penanganan Stunting Kader Posyandu, serta Sarasehan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Calon Pengantin, yang juga merupakan bagian dari Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Kecamatan Maos Tahun 2023. Acara ini berlangsung di balai desa setempat, Kamis (21/9/2023).
“Untuk stunting di Kecamatan Maos yang semula sejumlah 94 balita yang tersebar di 10 desa, setelah dilaksanakan program pemberian makanan tambahan selama 90 hari, saat ini sudah menurun tetapi masih cukup tinggi, masih 75. Untuk baduta (balita di bawah dua tahun) ada 17 yang tersebar di 8 desa. Dua desa tidak ada yang baduta yaitu desa Karangreja dan desa Maos Lor”, ungkap Trias.
Program Kancing Merah merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam menanggulangi stunting. Trias menekankan perlunya dukungan penuh dari pemerintah desa se-Kecamatan Maos dan masyarakat dalam menjalankan program Kancing Merah agar penanganan stunting dapat terselesaikan dan pertumbuhan anak sesuai dengan usianya tidak akan terhambat oleh stunting.

Kegiatan ini dihadiri oleh Penjabat Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar, Ketua DPRD Cilacap Taufik Nurhidayat, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Cilacap, Bintang Dwi Cahyono, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cilacap, Supriyanto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr. Pramesti Griana Dewi, serta anggota DPRD Cilacap Anggit Adi Juwita.
Hadir pula sekitar 350 orang undangan yang terdiri dari kepala desa se-Kecamatan Maos, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan, Ketua Tim Penggerak PKK desa, perwakilan ketua RW dan ketua RT se-Kecamatan Maos, tim pendamping keluarga, kader posyandu, siswa-siswi SMP, dan SMA sebagai peserta edukasi dan lomba yel-yel. Acara juga dihadiri oleh perwakilan pasangan calon pengantin.
Ketua DPRD Cilacap, Taufik Nurhidayat yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa baik Edukasi Program Kancing Merah dan Penanganan Stunting Kader Posyandu, serta Sarasehan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Calon Pengantin, sekaligus Pencanganan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) harus didasari oleh semangat gotong royong. Tanpa dukungan penuh dari masyarakat, berbagai upaya yang dilakukan tidak akan mencapai hasil yang optimal.
Penjabat Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar menekankan perlunya strategi yang dapat mendorong masyarakat untuk memberikan asupan makanan yang bergizi kepada anak-anak mereka. Edukasi kepada orang tua dari balita yang beresiko stunting, serta peran aktif RT, RW, dan kepala desa dalam visi bersama untuk mengatasi stunting sangat diperlukan.
”Meskipun penurunan angka stunting dari 95 menjadi 75 belum signifikan, semangat untuk terus berupaya harus tetap diapresiasi”, tandasnya.(dn/kominfo)