CILACAP – PT Pembangkitan Jawa-Bali atau PJB bersama PT Sumberenergi
Sakti Prima – SSP sedang mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga
Uap – PLTU berteknologi ultrasupercritical pertama di Indonesia.
Harapannya,
pembangkit listrik yang dinamakan PLTU Cilacap Ekspansi Fase 2 ini
sudah bisa beroperasi secara komersial pada bulan Oktober ini. Hal
tersebut disampaikan Direktur Regional PLN Jawa Bagian Tengah – Amir
Rosidin pada kegiatan Temu Stakeholder terkait Pengamanan Sistem
Kelistrikan dalam rangka Beroperasinya PLTU Cilacap Ekspansi 2 di Fave
Hotel Cilacap,Jumat (4/10).
Lebih lanjut, proyek PLTU Cilacap
Ekspansi 2 nantinya bakal berkapasitas 945 Mega Watt untuk PLN dan
sisanya sekitar 50 Mega Watt digunakan untuk pengoprasian yang ada di
S2P. Realisasinya sejauh ini diketahui sepuluh bulan lebih cepat dari
yang ditargetkan. Ia menggambarkan, dalam pembangunannya terdapat
teknologi mutahir yang digunakan. Yakni ultra supercritical sebagai
teknologi pembangkit listrik yang memiliki tingkat efisiensi lebih baik
dalam menghasilkan energi listrik apabila dibandingkan dua teknologi
pembangkit listrik subcritical dan supercritical.
Pembangkit Listrik
terbesar pertama di Jawa tersebut katanya sudah mulai beroprasi dan
menghasilkan sekitar 600 Mega Watt . Oleh karenanya bakal diadakan
sejumlah tahapan, salah satunya pengujian ketahanan yang dilaksanakan
pada tanggal 11 hingga 13 Oktober mendatang.
Sementara Wabup Cilacap –
Syamsul Aulia Rahman menyatakan dukungannya pada proyek Nasional yang
berdiri diwilayahnya. Kendati demikian, pihaknya menekankan keberadaan
industri di Cilacap dapat berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat
sekitar. Salah satunya memperhatikan berbagai dampak
lingkungannya.(Rin/grh}.
