CILACAP – Untuk membangun kesiapsiagaan daerah dalam mengantisipasi potensi ancaman bencana di Kabupaten Cilacap, Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana (Jambore Relawan) Kabupaten Cilacap Tahun 2024, Rabu, (6/11/2024) di PUSDIKLATPASSUS Cilacap.
Kegiatan Jambore Relawan dibuka dengan Apel Siaga yang dipimpin oleh Penjabat Bupati Cilacap, Mohamad Arief Irwanto.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Bayu Prahara dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana (Jambore Relawan) Kabupaten Cilacap Tahun 2024 merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas para relawan dalam manajemen penanggulangan bencana mulai dari pra bencana, saat tanggap darurat sampai dengan pasca bencana.
“Kabupaten Cilacap merupakan wilayah yang sering disebut supermarketnya bencana karena Cilacap memiliki potensi ancaman berbagai bencana, ditambah lagi isu megathrust yang sempat berkembang telah membuka kesadaran bersama tentang pentingnya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, penanggualangan bencana melalui berbagai pelatihan,” terangnya.
Bayu menambahkan, Jambore Relawan diikuti oleh 250 peserta yang berasal dari 60 komunitas relawan di wilayah Kabupaten Cilacap. Melalui kegiatan ini Bayu berharap para relawan bisa menguasai Teknik-teknik penganggulangan bencana.
“Peserta akan mengikuti pelatihan yang dimulai pukul 9 sampai dengan selesai dengan materi kelas praktik bongkar pasang tenda, praktik dapur umum, praktik medical first rescue, dan praktik penggunaan perahu karet. Harapannya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis para relawan dalam penanggulangan bencana,” tambahnya.
Mengapresiasi kegiatan ini, Penjabat Bupati Cilacap, Mohamad Arief Irwanto dalam sambutannya menyatakan bahwa adanya latihan bersama, diharapkan akan menjalin kerja sama yang solid antar lembaga dalam penanggulangan bencana, sehingga mampu meminimalisasi risiko dan dampak bencana bagi masyarakat.
“Saya meyakini peningkatan kapasitas tentang pengetahuan kebencanaan dan pengurangan risiko bencana, serta membangun jaringan/kerjasama antar Komunitas Relawan Bencana dan para pihak dalam menyiapkan masyarakat menghadapi bencana dapat diwujudkan dalam bentuk Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana (Jambore Relawan) Kabupaten Cilacap Tahun 2024,” katanya.
Sebelumnya pada 26 September 2024, Penjabat Bupati telah memberikan arahan kepada 10 camat di wilayah yang berpotensi terdampak ancaman bencana tsunami untuk melakukan langkah-langkah antisipasi antara lain menginventarisasi penduduk di daerah rawan bencana terutama kelompok rentan yaitu ibu hamil, anak- anak, lansia dan para penyandang disabilitas.
Selanjutnya camat diberi tugas untuk mengidentifikasi bangunan yang sekiranya dapat dijadikan sebagai Tempat Evakuasi Sementara (TES) dan Tempat Evakuasi Akhir (TEA) serta memetakan TEA atau TES tersebut agar digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu berdasarkan wilayah.
Pj Bupati juga telah meminta agar camat dapat mengidentifikasi kelompok masyarakat yang dapat diberdayakan dalam upaya penanggulangan bencana dengan kompetensi yang dimiliki seperti keahlian untuk mengelola dapur umum, pencarian dan pertolongan, penanganan kesehatan dasar dan lain sebagainya.
Pj Arief juga memerintahkan para camat untuk membangun struktur komando penanganan tanggap darurat dengan camat sebagai komandan di tingkat kecamatan, lurah atau kades di tingkat kelurahan atau desa sampai dengan tingkat RW dan RT dan untuk melaksanakan simulasi evakuasi bencana di siang dan malam hari.
“Semoga dengan semua arahan dan pelatihan ini, kita semua akan siap dan cakap dalam menanggulangi jika terjadi bencana,” ucap Pj Bupati.
Selanjutnya Pj Bupati Cilacpa beserta jajarannya melakukan peninjauan alat kebencanaan yang dimiliki oleh Kabupaten Cilacap. (my/pink/kominfo)